27 Mei 2018

Konsep Ekologi Dalam Pengetahuan Lingkungan

Ekologi menurut bahasa Yunani merupakan oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu. Ekologi menurut Ernst Haeckel (1866) yakni ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan. Ekologi menurut Soedjiran Resosoedarmo (1984) adalah bagian dari biologi dan ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya. Secara garis besar ekologis merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik (Hardiartha, 2013).

     Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak (Hardiartha, 2013).

Tidak ada satu cabang ilmupun yang dapat mengabaikan ekologi. Sebagai contohnya adalah masalah globalisasi lingkungan, pastinya tidak akan pernah luput dengan yang namanya ekologi. Ekologi dibagi menjadi tiga kajian yaitu ekosfera, biosfer dan matahari. Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi untuk menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng. Fungsi dari ekosfera diantaranya memperlunak iklim, meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup, dan menimbun bahan buangan/ limbah (Hardiartha, 2013).

Ekosfera dibagi menjadi 3 jenis yaitu Atmosfera, Hydrosfera, dan Litosfera. Atmosfera merupakan lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus, venus, neptunus dan lain-lain. Atmosfera ada di sekeliling kita mulai dari permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana. Salah satu fungsi Atmosfera Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi bumi. Hydrosfera merupakan pelapisan yang terbentuk air di muka bumi, lautan, air tanah, salju, dan es yang menutupi kulit bumi. wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Litosfera merupakan lapisan tanah dan batuan dari kerak bumi yang membentuk lapisan-lapisan pembentuk mantel di bawah kerak bumi dan magma (Hardiartha, 2013).

Biosfer merupakan bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut,geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui mendukung kehidupan. Biosfer dianggap berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia bumi. dalah sumber energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti pemanfaatan secara langsung cahaya matahari oleh tumbuhan berklorofiluntuk berlangsungnya proses fotosintesis (Hardiartha, 2013).

Soedjiran Resosoedarmo (1984) berpendapat ekologi dapat dibagi menjadi dua menurut bidang kajiannya yakni  Autokelogi dan Sinekologi.  Autokelogi merupakan ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya. Sinekologi merupakan ilmu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya. Pembagian ekologi menurut habitat diantaranya Ekologi bahari atau Ekologi kelautan, Ekologi perairan tawar, Ekologi terestrial atau Ekologi  darat, Ekologiestuaria atau Ekologi  muara sungai, dan Ekologi padang rumput. Pembagian ekologi menurut taksonomi diantaranya Ekologi tumbuhan, Ekologi hewan, Ekologi serangga, Ekologi burung, dan Ekologi mikroba atau Ekologi  jasad renik (Nurlatifah, 2016)

Hubungan Ekologi dengan ilmu alam diantaranya ilmu fisika, ilmu kimia dan ilmu bumi dan antariksa. Ilmu fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti sinar matahari, perubahan suhu, daya serap tanah, hujan, dan lain-lain terlibat. ilmu kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti pendaman unsur-unsur C, N, CO2  dan sebagainya, merupakan bagian yang penting. ilmu bumi dan antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang malam, musim kemarau dan musim hujan, gravitas, endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain (Nurlatifah, 2016).

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar